Kamis, 23 Februari 2012

Saat terbaik untuk BERTAWAKAL


“Barang siapa bertawakal kepada Alloh, maka Dia akan mencukupi(kebutuhanmu)…” (QS At-Thalaq :3).
Jika sebuah peristiwa menimpa kita, maka tawakal bisa menjadi alat untuk mengubah peristiwa tersebut agar sesuai dengan harapan kita.
Dalam bahasa latin, tawakal pun bisa mengantarkan kita ke sebuah ranah takdir penuh kebaikan. Persoalannya, tawakal seperti apa yang bisa mengubah takdir kita?? Sebab, tak sedikit mereka yang salah persepsi tentang pemahaman tawakal ini.
Sebagian memahaminya dengan keliru, bahwa tawakal adalah pasrah secara total kepada Alloh tanpa berbuat apapun. Sebagian lainnya, menganggap tak penting soal tawakal. Yang penting bagi mereka adalah kerja keras, sehingga mereka kadang memaknai doa-doa yang dipanjatkan kepada Alloh hanya sebatas penenang hati.
Kesalahan pemahaman ini pernah terjadi pada masa Rosululloh SAW. Dikisahkan, suatu hari seorang Badui datang kepada nabi Muhammad SAW dengan menunggang seekor unta.
Sesampainya didepan masjid, orang badui tersebut langsung masuk masjid dan membiarkan tunggangannya ini tanpa mengikatnya. Ketika ditanya oleh sahabat yang lain, ia menjawab “saya bertawakal kepada Alloh, saya serahkan sepenuhnya unta saya ini kepada Alloh.”
Mendengar itu, Nabi SAW bersabda, “ikatlah unta itu, kemudian bertawakallah kepada Alloh.”
TAWAKAL,  bukanlah hanya berdiam diri tanpa usaha. Tawakal juga bukan kepasrahan buta tanpa upaya.
Tawakal berarti mewakilkan atau menyilakan segala sesuatunya kepada Alloh SWT setelah upaya demi upaya termasuk ikhtiar dan doa sudah dilakukannya secara maksimal. Jika belum ada upaya dan tak dibarengi dengan ikhtiar dan doa, maka belumlah disebut tawakal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tinggalkan jejak disini setelah membaca apa yang ata tuliskan di atas
terima kasih..